Triad Dobereiner
Johann Wolfgang
Dobereiner pada tahun 1829 menjelaskan hasil
penelitiannya yang menemukan kenyataan bahwa
massa atom relatif stronsium
berdekatan dengan massa rata-rata dua unsur lain yang mirip
dengan stronsium yaitu kalsium dan barium.
Hasil penelitiannya juga menunjukkan bahwa
beberapa unsur yang lain menunjukkan
kecenderungan yang sama.
Berdasarkan hasil penelitiannya, Dobereiner
selanjutnya mengelompokkan unsur-unsur dalam kelompok-kelompok tiga
unsur yang lebih dikenal sebagai triad. Triad yang ditunjukkan oleh Dobereiner
tidak begitu banyak sehingga berpengaruh terhadap penggunaannya.

Hukum oktaf Newlands
Hukum oktaf ditemukan oleh
A. R. Newlands pada tahun 1864. Newlands mengelompok-kan unsur berdasarkan
kenaikan massa atom relatif unsur. Kemiripan sifat
ditunjukkan oleh unsur yang berseliih satu oktaf yakni
unsur ke-1 dan unsur ke-8 serta unsur ke-2 dan unsur ke-9. Daftar unsur yang
berhasil dikelompokkan berdasarkan hukum oktaf oleh Newlands ditunjukkan pada
tabel berikut.
Hukum oktaf
Newlands ternyata hanya berlaku untuk unsur-unsur
dengan massa atom relatif sampai 20 (kalsium).
Kemiripan sifat terlalu dipaksakan apabila pengelompokan dilanjutkan.
Sistem Periodik Mendeleev
Dmitri Ivanovich Mendeleev pada tahun 1869 melakukan pengamatan terhadap 63 unsur yang sudah dikenal dan mendapatkan hasil bahwa sifat unsur merupakan fungsi periodik dari massa atom relatifnya. Sifat tertentu akan berulang secara periodik apabila unsurunsur disusun berdasarkan kenaikan massa atom relatifnya. Mendeleev selanjutnya menempatkan unsur-unsur dengan kemiripan sifat pada satu lajur vertikal yang disebut golongan. Unsur-unsur juga disusun berdasarkan kenaikan massa atom relatifnya dan ditempatkan dalam satu lajur yang disebut periode
Mendeleev
sengaja mengosong-kan
beberapa tempat untuk menetapkan
kemiripan sifat dalam golongan. Beberapa
kotak juga sengaja dikosongkan karena Mendeleev
yakin masih ada unsur yang belum dikenal karena belum ditemukan.
Salah satu unsur baru yang sesuai dengan
ramalan Mendeleev adalah germanium
yang sebelumnya diberi nama ekasilikon oleh Mendeleev.
Sistem Periodik Moseley
Perkembangan terbaru
mengenai atom menjelaskan bahwa atom dapat
terbagi menjadi partikel dasar atau
partikel subatom. Atom selanjutnya diketahui
tersusun oleh proton, elektron dan netron. Jumlah
proton merupakan sifat khas unsur.
Setiap unsur mempunyai jumlah proton tertentu
yang berbeda dari unsur lain. Jumlah proton suatu unsur
dinyatakan sebagai nomor atom.
Henry G. Moseley yang
merupakan penemu cara menentukan nomor atom pada tahun 1914 kembali
menemukan bahwa sifat-sifat unsur merupakan fungsi
periodik nomor atomnya. Pengelompokan yang
disusun oleh Mendeleev merupakan susunan
yang berdasarkan kenaikan nomor atomnya. Penyusunan telurium
dan iodin yang tidak sesuai dengan kenaikan massa atom relatifnya ternyata
sesuai dengan kenaikan nomor atomnya.
Sistem periodik modern
tersusun berdasarkan kenaikan nomor atom dan kemiripan
sifat. Lajur horisontal yang disebut periode,
tersusun berdasarkan kenaikan nomor atom sedangkan lajur vertikal yang
disebut golongan tersusun berdasarkan kemiripan
sifat. Unsur golongan A disebut golongan
utama sedangkan golongan B disebut golongan transisi.
Golongan dapat dieri tanda nomor 1
sampai 18 berurutan dari kiri ke kanan.
Berdasarkan penomoran ini, golongan transisi mempunyai nomor
3 sampai 12.
Sistem
periodik modern tersusun atas 7 periode dan 18
golongan yang terbagi menjadi 8 golongan utama atau golongan A dan 8 golongan
transisi atau golongan B
Tidak ada komentar:
Posting Komentar